Alhamdulillah setelah
beberapa minggu ini saya tak mengeluarkan tulisan yang saya tulis sendiri untuk
teman teman baca, namun pada kali ini saya terpaksan harus membuat tulisan mau
tidak mau, padahal saya sendiri dalam tahap kejenuhan untuk menuli, maka dari
itu pada tulisan tulisan yang beberapa hari ini adalah merupakan tulisan teman
teman lain dan tulisan tulisan yang sudah lama saya simpan di laptop saya.
Ok kita kembali
lagi pada inti mengapa saya pada kali ini harus menulis kan tulisan ini dengan
judul “Penjajahan Kampus Ala Reformasi” karena pada belakangan selama ini saya
dengan teman teman sudah cukup banyak menerima tekanan apalagi dalam beberapa minggu
ini tekanan itu membuat saya tidak nyenyak untuk tidur malam karena harus
memikirkan bagaimana untuk segera menyelesaikan permasalahan permasalahan itu,
akan tetapi anehnya permasalahan satu belum selesai lalu timbul lagi
permasalahan lainnya dengan berbagai macam namun pada inti permasalahan itu
adalah mengekang mahasiswa agar dalam pelaksanaan nya itu mahasiswa selalu terhambat dan nantinya mahasiswa akan jenuh untuk terus berkarya dan menjadi malas untuk berkarya dalam dunia kampus.
Ironis memang
dalam hal ini adalah ketika mahasiswa sudah selalu dihadapkan dalam
permasalahan permasalahan dan tekanan tekanan dengan orang orang yang
seharusnya membina dan membimbing setiap kegiatan mahasiswa, apalagi ke inginan
keinginan mereka dalam hal yang sangat tidak pantas untuk di utarakan atau di
umbarkan dalam keramaian mahasiswa.
Mahasiswa dalam
beberapa bulan ini selalu dihadapkan permasalahan permasalahan dengan orang
yang seharusnya membina dan membimbing mahasiswa baik dalam kegiatan, ataupun
dalam hal lain, akan tetapi malah terjadi sebaliknya dikampus yang kucintai
almamater ini. Menjadi mahasiswa yang aktif dalam organisasi maupun kegiatan
kemahasiswaan memang tidak selalu manis dalam perjalanan nya akan tetapi
mahasiswa mahasiswa yang sudah terbiasa dalam hal ini menjadi hal biasa
terhadap permasalahan permasalahan seperti ini akan tetapi yang kita sayangkan
mereka para generasi kampus yang nantinya menggantikan para seniornya tentu
tidak mudah menerima kondisi ini, apalagi mereka yang baru bergabung dalam
kegiatan kemahasiswaan akan berpikir puluhan kali untuk terus bertahan dalam ke
aktifan dalam setiap kegiatan kampus.
Itu terbukti
banyak mahasiswa mahasiswa yang baru aktif dalam kegiatan kemahasiswaan selama
ini yang tidak tahan dalam tekanan yang dihadapi mereka lebih memilih untuk
mundur (tidak berpartisipasi lagi) dari pada bertahan memikirkan jalan keluar
dari tekanan tekanan yang dihadapi, karena tentunya mereka tidak akan banyak di
untungkan dalam hal ini apabila mereka terus bertahan dan hanya membuang
pikiran untuk menyelesaikan permasalahan yang tidak akan pernah selesai ini,
sesuatu yang patut kita cermati apabila ini akan terus terjadi dikampus
dikarenakan suatu saat akan hilangnya para generasi kepemimpinan mahasiswa
dikampus untuk ikut aktif dalam kegiatan kemahasiswaan sehingga akan menjadi
kampus yang memiliki mahasiswa mahasiswa impoten nantinya.