Apa yang dilakukan kamu saat selesai kuliah? Pulang, sebagian
sibuk dengan urusannya sendiri dan ada pula yang menyibukkan diri dengan laptop
dan kawan-kawannya. Kata pertama yang akan dibahas kali ini. Mahasiswa
yang tidak mempunyai tujuan, hanya
berniat ke kampus untuk berkuliah saja, pasti jenuh dengan kegiatan yang satu
ini. Berangkat kuliah, masuk, selesai kuliah dan pulang. Adakah manfaatnya jika
menjadi mahasiswa seperti ini?
Pulang tidur, banyak mahasiswa yang melakukan kegiatan ini.
Meskipun banyak juga yang bosan pulang terus nongkrong dikampus hanya untuk
main internet, kumpul sama teman-teman dan sok sibuk kemana-mana. Mahasiswa
yang memiliki arah seperti ini mungkin karena kurang istirahat saja. Begadang
semalam atau ngerjain tugas mungkin salah satu masalanya. Atau bisa juga kos
yang dengan suasana itu-itu saja. Salah satu penghancur mahasiswa
berkreativitas adalah mahasiswa yang tidak memiliki kepentingan sama sekali.
Dan satu lagi malas.
Kuliah yang dilakukan setiap hari senin hingga sabtu,
kadang-kadang sampai jumat, terutama yang terjadi di Campus saya sendiri, membuat mahasiswa seakan-akan hanya ingin
melaksanakan kewajibannya sebagai mahasiswa. Tanpa mengeksplor manfaat yang
telah diperoleh. Tugas dan tugas hanya itulah yang menjadi kewajiban dan beban
mahasiswa bila berada di fakultas mereka. Perkembangan internet yang pesat dan
ditunjang fasilitas yang memadai membuat mahasiswa hanya senang melakukan
kegiatan ini. Tanpa disadari, mata kuliah yang mereka baru ikutin tak
dihiraukan sama sekali, kosong, masuk kanan dan keluar kiri.*termasuk saya
sendiri.
Apakah yang melatarbelakangin masalah mahasiswa seperti itu?
Ingat disini kita bahas masalah mahasiswa yang tak punya kepentingan sama
sekali saat selesai kuliah. Guys, ada beberapa yang bisa disimpulkan penyebab
masalah fenomena seperti ini;
·
Gak ada gairah, masalah pribadi yang menumpuk ditambah tugas-tugas kuliah,
atau salah masuk jurusan sehingga sugesti yang berada dalam otak menjadikan
mahasiswa berpikir negatif tentang dirinya dan kampusnya.
·
Tradisi, ini mungkin selalu yang terjadi dalam lingkungan mahasiswa.
Tradisi yang telah berakar kuat menjalar ke sendi-sendi kehidupan. Jaman
sekolah bisa menjadi salah satu tradisi yang masih dibawa, atau pergaulan
dengan teman-teman yang lebih senior atau sebaya membuat tradisi ini semakin
kuat. Ujung-ujungnya mahasiswa akan mengikutin tradisi tersebut turun menurun.
·
Mata kuliah, Jangan salahkan dosen yang mengajar tetapi salahkan cara
pengajarannya yang dilakukannya. Bila mahasiswa tidak trampil dan dalam
pikirannya merasa tidak bisa, apa bisa masuk mata kuliah tersebut. Ditambah
ajaran yang diberikan sangat monoton. Alhasil, mahasiswa akan menganggap remeh
mata kuliah tersebut.
·
Tidak ada tujuan, seperti kendaraan yang kita bawa, misal kita ingin ke mal,
maka kendaraan kita akan mengarah ke mal, atau ke kampus, maka kendaraan kita
akan mengarah ke kampus. Mahasiswa seperti kendaraan, bila tidak ada arah
(tujuan) maka mahasiswa hanya bisa diam ditempat dan kembali ke kos tanpa
melakukan kegiatan sama sekali. Mahasiswa seharunya membuat tujuan selain
kuliah saja, setelah kuliah harus juga dibuat tujuan selanjutnya.
·
Kebiasaan, Aduh! Soal yang satu ini bila tidak dilawan dan dirubah
niscaya mahasiswa tidak akan berhasil. Bukan tidak berhasil tidak wisuda, tapi
tidak berhasil dalam mempraktekkan apa yang telah diperoleh selama mengikutin
mata kuliah. Coba deh rubah kebiasaan buruk yang selama ini dikerjakan dan
ganti menjadi yang lebih positif.
Lalu apa akibat yang akan terjadi bila semua jawaban diatas
tidak dirubah. Waktu yang terpakai selama ini akan sia-sia. Jerih keringat dan
materi yang diberikan orang tua jadi gak berguna hanya untuk membiayai
anak-anaknya menjadi sarjana. Sifat malas akan selalu mengikutin kemanapun kita
berada, hingga ke dunia kerja setelah selesai sarjana. Jangan sampai deh. Dan
terakhir, gak ada manfaatnya. Boleh kita dibilang pintar oleh orang lain, tapi
apakah ilmu yang kita dapat bisa bermanfaat bagi diri kita dan orang banyak.
Seharusnya mahasiswa bisa menemukan manfaatnya.
Mahasiswa yang diharapkan menjadi generasi penerus bangsa
sudah semestinya keluar dari fenomena ini. Sebuah harapan untuk menjadi lebih
baik dapat merubah hal-hal kecil yang akan membuat mahasiswa mencapai cita-cita
dan harapannya yang selama ini ingin di raih. Kesuksesan tidak hanya bisa
didapatkan dari bangku kuliah namun kesuksesan dapat pula diraih di luar
kampus. So, bila mau menjadi mahasiswa yang baik setidaknya atau pintar dan
cerdas, mari rubah sebuah kebiasaan-kebiasaan yang negatif yang ada dalam diri
kita. Tinggalkan semua itu dan raihlah cita-cita anda.