Ketika Di Aceh


Barometerpost.com. Awal Desember tahun lalu, penulis berkesempatan melawat ke Aceh. Banyak sekali kenangan di kawasan yang dahulunya dikenal sebagai “zona merah” dalam babakan sejarah negeri ini. Aceh merupakan bumi para pejuang. Sematan tersebut bukanlah tanpa bukti. gurat-gurat perjungan masa lalu, menghiasi sudut-sudut Banda Aceh. Mulai dari deretan destinasi-destinasi historis era Kerajaan Aceh Darussalam sampai jejeran museum perjuangan revolusi fisik di samping Meligoe (pendopo) kegubernuran.

Etika Para Mahasiswa


Kampus dibangun bukan hanya untuk menghasilkan orang pintar, tapi juga dibangun di atas cita-cita besar, menghasilkan manusia bermoral. Pada konteks ini, kampus sesungguhnya memiliki tanggungjawab sejarah yang sangat berat, yakni menata nalar sekaligus menata moral anak-anak negeri.


Bodoh, peragu, dan pengecut, tampaknya cocok untuk dilekatkan kepada diriku. Jadi, janganlah ragu bila engkau juga ingin mengatakannya padaku. Sungguh, akan kuterima, karena benar demikian adanya. Setidaknya yang kurasakan pada saat ini.

Janganlah engkau tanya padaku tentang nama-nama lantaran paling hanya pernah mendengar namanya. Tapi sama sekali buta dengan pikiran-pikiran  mereka yang tertuang dalam kata-kata, terangkum ke dalam buku-buku, yang tak pernah terbaca. Bila pernah mendengar, tentulah para sahabat yang pernah berkisah.

Atas Nama HAM, Izinkan Aku Pamer Aurat...!


Judul artikel ini gambaran dari generasi yang sakit akibat ulah manusia perusak moral yang melumuri zaman dengan kenistaan.

Pada zaman dahulu, wanita Indonesia identik dengan sifat malu. Mereka malu memakai busana minim dan malu berinteraksi dengan kaum Adam yang bukan mahram. Kaum hawa masa lalu bersikap sesuai etika ketimuran, yang menjaga sikap terhadap laki-laki, bukan karena jaim alias jaga imej, tetapi karena memang ada rasa malu menyelinap di dalam diri mereka.

Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...