Alah Hom Keuh awak droe Mahasiswa


Setiap hari sepertinya kampus biruku bak selebriti yang lagi naik daun ibarat fenomena Ayu Ting-Ting ataukah Briptu Norman Kamaru ataukah Justin Bieber yang tiba-tiba menjadi tenar melalui youtube. Tapi kampusku sepertinya beda ya, tiba-tiba saja menjadi tenar lewat beberapa group di facebook yang harusnya menjadi jejaring social untuk media pertemanan malah menjadi ajang menghujat antara satu dan yang lainnya, aneh bin ajaibnya para actor utamanya masing-masing merupakan orang yang agak sedikit terkenal di kampusku.

Menurut hemat saya sepertinya tidak terlalu lebay (berlebihan sedikit ) jika saya mengatakan akhir-akhir ini banyak orang yang sepertinya menjadi tenar ya, gara-gara membuat posting atau komentar di group-group di facebook. Memang benar tidak perlu menjadi selebriti betulan untuk sekedar menjadi terkenal di facebook, namun anehnya kita termasuk penulis yang sepertinya memamfaatkan facebook hanya untuk mengkritisi tanpa memberikan solusi yang seperti apa untuk merubah yang kita anggap menjadi permasalahan.


Sepertinya kita telah sadar bahwa perang pun yang memang nyawa manusia tidak jadi berharga lagi punya etika, jadi alahkan baiknya dalam mengkritisi kita juga mempunyai etika dan santun. Jika saja kita menganggap kritik itu penting untuk memajukan dan mengawali suatu lembaga maka kritiklah dengan sopan dan santun.
Sadar atau tidaknya kita merupakan sekelompok orang yang masih beruntung mengecap pendidikan di perguruan tinggi begitu banyak sekali embel-embel yang disematkan pada kita yang seingat saya ada beberapa seperti agent of change dll.

Namun sanggupkah kita menggunakan kata-kata mahasiswa yang katanya terpelajar jika saja memang kita masih kurang beretika. Jika memang kita masih kurang dalam beretika sebaiknya kita dengan kepala tegak harus malu mengakui sebagai mahasiswa apalagi mengecap pribadi kita sebagai aktivis.

Sepertinya kita masih harus belajar lagi dan belajar lagi, sebelum kita memakai embel-embel mahasiswa jika memang kita masih kurang dalam beretika, karena belum tentu itu kita lebih baik dari yang kita kritisi. Nah sebelum kita mengkritisi segala sesuatu alahkah baiknya jika memang kita sekedar merenungkan “Apakah saya lebih baik dari orang yang saya kritisi ?”

Benar memang dalam setiap kegiatan ataukah lembaga perlu adanya kritikan, agar supaya bisa berjalan diatas aturan yang memang ditetapkan, namun perlu diingat bahwa kritikan juga mempunyai etika-etika yang tidak tertulis. Jika memang kita masih kurang beretika saya hanya bisa mengatakan buat kita semua “Alah Hom Keuh awak droe Mahasiswa”

Penulis 
Anto  "Ketua MPM Periode 2009-2010 / Mahasiswa D.U Ekonomi"

Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...